Senin, 10 Februari 2014

Menjawab Tantangan Reformasi Birokrasi Badan Pusat Statistik





Sebuah kata bijak yang mengatakan “reformasi birokrasi itu sulit tapi bisa, bukan bisa tapi sulit”, memiliki makna yang sangat dalam. Dengan Reformasi Birokrasi tantangan yang akan dihadapi insan statistik akan semakin besar, tetapi disertai optimisme bahwa kita bisa melakukannya. 

Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) khususnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, terkhusus lagi BPS Kabupaten Mukomuko sedang giat-giatnya melakukan reformasi birokrasi yang dibangun melalui empat pilar penopang yang menjadi komitmen BPS, yaitu kelembagaan, teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya manusia, dan akhirnya bermuara pada kualitas data statistik. Salah satu yang dilakukan adalah penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan seluruh Pegawai BPS Provinsi Bengkulu dalam upaya untuk memantapkan salah satu pilar yaitu kelembagaan.

Sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, saat ini insan BPS sedang dibawa menuju bentuk organisasi modern yang berkinerja tinggi dan bebas dari KKN. Tidak hanya dibutuhkan kepandaian sebagai dasar kerja, tetapi juga dibutuhkan kemauan dan tekad kuat, serta sifat-sifat moral yang terangkum dalam nilai inti (core values) BPS.

Nilai inti (core values) dalam suatu organisasi merupakan budaya organisasi yang harus menjadi pegangan setiap anggota organisasi dalam bertindak. Suwarto (2009) dalam bukunya budaya organisasi kajian konsep dan implementasi menyebutkan “makin besar komitmen anggota terhadap nilai-nilai inti maka makin kuat budaya tersebut”.

Kita sangat bersyukur, bahwa di institusi kita, Badan Pusat Statistik (BPS), telah memiliki nilai-nilai inti (core values) yang menjadi persepsi yang harus dianut oleh masing-masing pegawai. Core values BPS yaitu Profesional, Integritas dan Amanah. Bahkan BPS juga telah memiliki tujuh perilaku utama insan BPS. Perilaku utama insan BPS merupakan penjabaran dari core values di atas yaitu efektif, efisien dan sistematik; kompeten, inovatif dan excellent; responsif; akuntabel; dedikatif, disiplin dan konsisten; saling menghargai; dan jujur, tulus dan adil. Tujuh perilaku utama insan BPS tersebut menjadi pedoman dalam kehidupan sehari hari dalam setiap menjalankan tugas, dan kedepannya diharapkan menjadi budaya dan ciri khas, yang membedakan antara insan BPS dengan organisasi lain. Nilai-nilai inti tersebut harus diterjemahkan kedalam bentuk perilaku yang nyata melalui tujuh perilaku utama insan BPS.

Reformasi SDM akan dilakukan secara menyeluruh tanpa memandang jabatan, mereka yang tidak bisa mengikuti reformasi akan tertinggal dan terpinggirkan. Selain itu, visi BPS sebagai visi bersama yaitu “pelopor data statistik terpercaya untuk semua”. Oleh karena itu, dalam mencapai visi BPS yang kredibel, penghasil data berkualitas dibutuhkan SDM yang professional, integritas dan amanah, disamping kelembagaan yang solid dan teknologi informasi dan komunikasi yang handal.

Sekarang ini tinggal masing-masing kita untuk selalu berusaha menghayati nilai inti dan tujuh perilaku utama dalam setiap perbuatan sehingga budaya BPS menjadi semakin kuat. Dengan budaya yang kuat maka cita-cita BPS yang tercantum dalam visi BPS yaitu “pelopor data statisitk terpercaya untuk semua” akan tercapai. Mari kita menjalankan PIA mulai dari diri sendiri, dari apa yang anda bisa, dan lakukan dari sekarang.
Title: Menjawab Tantangan Reformasi Birokrasi Badan Pusat Statistik; Written by andy; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Terkait

”” ”” ”” ””

Komentar Sahabat